iklan

Kamis, 27 Agustus 2020

TBSM KELAS XII PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (PKWU) MINGGU KE 4 BULAN AGUSTUS 2020

PERTEMUAN KE 5 & 6

Kompetensi Dasar 3.11

Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

 

 

A.    Definisi Keberhasilan Usaha

  1. Menurut Ina Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi”.
  2. Algifari (2003:118) mengatakan bahwa “Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis”.
  3. Henry Faizal Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.

 

Indikator keberhasilan produksi masal merupakan bagian dari kegiatan manajemen produksi. Untuk mengetahui derajat keberhasilan dalam melaksanakan strategi perencanaan produksi yang sudah disusun., kita perlu melakukan pengukuran atas produktivitas efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan operasi produk masal. Produktivitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi.

 

B.     Indikator keberhasilan produksi masal

Pengukuran keberhasilan dalam produksi masal meliputi hal-hal di bawah ini :

1

Produktivitas

  1. Perhitungan produktivitas dalam perusahaan

Produktivitas diukur dari tingkat efisiensi produksi masukan seperti tenaga kerja dan modal. Salah satu perhitungan produktivitas yang paling umum digunakan adalah menghitung produksi kotor selama 1 jam kerja, perhitungan ini dapat menghitung seberapa efisien penggunaan tenaga kerja untuk menghasilkan produksi keluaran.

  1. Dimensi keberhasilan produktivitas

Terdapat 6 faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja yaitu :

1.      Dimensi sikap kerja : indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja

2.      Dimensi tingkat keterampilan : indikator keterampilan pencapaian tugas, keterampilan melaksanakan program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program

3.      Dimensi hubungan antar lingkungan kerja : Indikator hubungan kerja dengan pimpinan, hubungan kerja antar bagian, hubungn kerja dengan rekan sekerja

4.      Dimensi manajemen produktivitas : Indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggung jawab pekerjaan

5.      Dimensi efisiensi kerja : Indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja

6.      Dimensi kewiraswastaan : Indikator kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan melihat potensi diri, dan kemampuan melihat potensi organisasi

2

Kapasitas produksi

Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput)  atau jumlah unit yang ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu.

A.    Jenis Kapasitas :

  1. Kapasitas desain : kapasitas yang bisa diperoleh oleh suatu desain produk jika desain produk tersebut dialokasikan kepada sumber daya yang cocok
  2. Kapasitas efektif : kapasitas yang dapat diperoleh jika dihitung dari efektivitas desain dan sumber daya yang diperoleh
  3. Kapasitas pemanfaatan Kapasitas efektif dari produk yang sedang digunakan

B.     Mengelola permintaan

Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia. Berikut adalah kasus-kasus dalam penyelesaian dalam pengelolaan permintaan :

  1. Jika permintaan melebihi kapasitas : Perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Solusi jangka panjang yaitu meningkatkan kapasitas agar tidak mengurangi keuntungan
  2. Jika kapasitas melebihi permintaan : Perusahaan merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui peubahan produk
  3. Penyesuaian pada permintaan musiman

 

Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu: 

1. Peluang pasar yang baik. 

2. Keunggulan persaingan. 

3. Kualitas barang/jasa.

4. Inovasi yang berproses. 

5. Dasar budaya perusahaan.

6. Menghargai pelanggan dan pegawai.

7. Manajemen yang berkualitas

8.Dukungan modal yang kuat.

 

  1. Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :

 

1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal 

2. Jumlah produksi 

3. Jumlah pelanggan 

4. Perluasan usaha 

5. Perluasan daerah pemasaran 

6. Perbaikan sarana fisik dan 

7. Pendapatan usaha Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan