PERTEMUAN KE 5 & 6
Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
A. Definisi Keberhasilan Usaha
- Menurut Ina Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi”.
- Algifari (2003:118) mengatakan bahwa “Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis”.
- Henry Faizal Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.
Indikator keberhasilan produksi masal merupakan bagian dari kegiatan manajemen produksi. Untuk mengetahui derajat keberhasilan dalam melaksanakan strategi perencanaan produksi yang sudah disusun., kita perlu melakukan pengukuran atas produktivitas efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan operasi produk masal. Produktivitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi.
B. Indikator keberhasilan produksi masal
Pengukuran keberhasilan dalam produksi masal meliputi hal-hal di bawah ini :
1 |
Produktivitas |
Produktivitas diukur dari tingkat efisiensi produksi masukan seperti tenaga kerja dan modal. Salah satu perhitungan produktivitas yang paling umum digunakan adalah menghitung produksi kotor selama 1 jam kerja, perhitungan ini dapat menghitung seberapa efisien penggunaan tenaga kerja untuk menghasilkan produksi keluaran.
Terdapat 6 faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja yaitu : 1. Dimensi sikap kerja : indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja 2. Dimensi tingkat keterampilan : indikator keterampilan pencapaian tugas, keterampilan melaksanakan program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program 3. Dimensi hubungan antar lingkungan kerja : Indikator hubungan kerja dengan pimpinan, hubungan kerja antar bagian, hubungn kerja dengan rekan sekerja 4. Dimensi manajemen produktivitas : Indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggung jawab pekerjaan 5. Dimensi efisiensi kerja : Indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja 6. Dimensi kewiraswastaan : Indikator kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan melihat potensi diri, dan kemampuan melihat potensi organisasi |
2 |
Kapasitas produksi |
Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput) atau jumlah unit yang ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu. A. Jenis Kapasitas :
B. Mengelola permintaan Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia. Berikut adalah kasus-kasus dalam penyelesaian dalam pengelolaan permintaan :
|
Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
1. Peluang pasar yang baik.
2. Keunggulan persaingan.
3. Kualitas barang/jasa.
4. Inovasi yang berproses.
5. Dasar budaya perusahaan.
6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
7. Manajemen yang berkualitas
8.Dukungan modal yang kuat.
- Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemasaran
6. Perbaikan sarana fisik dan
7. Pendapatan usaha Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan