Oleh: Eko Martono, ST.,MT
BEL AKSI
Pada presentasi saya kali ini, saya akan berbagi praktik baik
mengenai strategi pembelajaran yang saya sebut dengan "BEL AKSI”. Dua kata
ini mengandung filsofi tersendiri. Kata “Bel” disini disimbolkan sebagai bentuk
panggilan, himbauan atau ajakan kepada jiwa - jiwa pendidik atau guru untuk
tergerak melakukan dan kata “AKSI” merupakan singkatan dari Aktif, Kolaboratif,
Simpel, Interaktif .
Perkenalkan Nama saya Eko Martono, ST.,MT. Saya adalah guru
Kejuruan Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 5 ( Lima) Kota Jambi. Saya akan
mempresentasikan praktik baik yang telah didesiminasikan di sekolah kami. Berikut
persentasi dari saya:
SMK
NEGERI 5 KOTA JAMBI
SMK NEGERI 5 KOTA JAMBI terletak di pusat kota Jambi tepatnya di jalan Hj. Nurijah Aripien Manaf, Kelurahan Danau Teluk Kabupaten Muaro Jambi. Akses menuju lokasi sekolah bisa ditempuh melalui jalur darat dengan melewati jembatan penyeberangan sungai terpanjang di Sumatera yaitu Sungai Batanghari. SMK NEGERI 5 KOTA JAMBI memiliki empat bidang kompetensi kejuruan yaitu yang pertama jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran, yang kedua jurusan Desain Komunikasi Visual, yang ketiga jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga, yang keempat jurusan Teknik Sepeda Motor dengan jumlah keseluruhan siswa mencapai kurang lebih 500 siswa.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
modernisasi di zaman serba teknologi menuntut dunia pendidikan untuk berbenah,
terkhusus bagi guru – guru saat ini. Perkembangan pendidikan harus bisa
menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi peserta didik. Oleh karena
itu, kurikulum pun berubah dari masa ke masa hingga saat ini kita menerapkan
kurikulum merdeka. Berbagai usahapun dilakukan demi mewujudkan pendidikan yang
maju. Dengan kondisi fasilitas dan anggaran yang terbatas dan tidak sama di setiap
sekolah, tidak menjadikan kualitas lulusan menjadi rendah akan tetapi bagaimana
usaha sekolah untuk dapat menghasilkan alumni lulusan sekolah yang mampu
bersaing di dunia kerja dan mendapatkan porsi sesuai bidang pekerjaannya.
Dengan
adanya kurikulum merdeka, guru diberikan kebebasan untuk dapat merancang dan memberikan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan metode ajar dan strateginya
sendiri. Dengan menerapkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, guru
berperan menjadi fasilitator dan motivator untuk dapat membimbing dan
mengarahkan siswanya sesuai minat dan bakatnya. Guru harus dapat mengatur dan
menguasai strategi pembelajaran. Lewat penguasaannya, maka akan memudahkan
proses penyampaian materi kepada siswa sekaligus bisa mencapai tujuan dari
kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Melalui perencanaan strategi
yang tepat maka materi bisa disampaikan guru dan dipahami siswa dengan baik.
Pada
proses kegiatan belajar mengajar, guru harus dapat mempersiapkan dan merancang
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Dalam praktiknya, juga
akan didapati berbagai macam strategi dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru
diperkenankan memakai strategi manapun dan disesuaikan dengan karakter materi
pelajaran maupun karakter siswa.
Selain
itu, guru juga dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat atau guru mapel lain
untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Kolaborasi antarguru akan
menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang lebih baik dan mendukung siswa
dengan berbagai kebutuhan belajar.
Dengan
berbagi praktik baik ini, diharapkan guru dapat saling berbagi ilmu dan dapat
menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Praktik
Baik
Praktik
baik ini sangat penting dilakukan dan diimpelementasikan sekaligus sebagai
sarana saling berbagi pengetahuan mengenai strategi pembelajaran kepada sesama
rekan guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif. Hal tersebut perlu
direncanakan dan dipersiapkan untuk menghadapi siswa dengan berbagai kondisi belajar
salah satunya misalnya kebosanan dalam belajar dan tuntutan kurikulum merdeka.
Oleh karena itu, saat ini pendidik dituntut untuk mandiri dalam belajar,
menguasai, dan memanfaatkan teknologi informasi terkini.
Dengan
adanya kolaborasi dan berbagi praktik baik akan dapat meningkatkan pembelajaran
siswa di sekolah. Guru akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman sehingga
hasil pembelajaran siswa akan jauh lebih optimal.
Di
dalam praktik baik ini guru mengambil peran sebagai rekanan bagi siswa dan
siswa sebagai rekan kerja bagi guru. Guru berfungsi sebagai fasilitator dan
instruktur. Guru berperan sebagai fasilitator maksudnya adalah dia
memfasilitasi apa yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi masa depan. Guru
sebagai instruktur maksudnya dia menginstruksikan apa saja langkah - langkah
yang harus dilakukan dan dikerjakan
siswa, sehingga siswa mendapatkan gambaran dan simulasi tantangan yang akan
dihadapi di masa depan secara nyata.
TANTANGAN
Segala
sesuatu hal baru untuk kemajuan bersama tentu ada tantangan dan rintangan yang
harus dihadapi. Namun hal tersebut jangan menyurutkan semangat guru – guru di
Indonesia untuk memajukan pendidikan yang terkendala dengan minimnya biaya dan
fasilitas pengajaran dan bahan ajar. Guru harus dapat mengembangkan diri dan
ikut mencari solusi untuk ketercapaian pembelajaran terhadap peserta didik
secara maksimal dengan sumber daya yang terbatas harus menghasilkan kualitas
pendidikan yang tidak tertinggal dengan keadaan kondisi zaman saat ini.
Untuk
menjawab tantangan tersebut tentu tidak bisa dilakukan sendiri, diperlukan
kerjasama yang luas baik bersama kepala sekolah untuk dukungan program
pengembangan pendidikan, seperti fasilitas pembelajaran teori maupun fasilitas
pembelajaran praktik nyata serta program pemagangan siswa. Kerja sama dengan sesama
rekan guru dapat dilakukan dengan saling berbagi pengalaman mengajar. Hal ini
sangat berguna untuk mengembangkan teknik – teknik mengajar pribadi guru dan
memaksimalkan pengajaran terhadap siswa yang memiliki karakter yang unik di setiap
individu. Mendengarkan saran terbaik dari dunia kerja dan industri sebagai
pengguna lulusan atau alumni sekolah tersebut. Hal ini berguna untuk
menyelaraskan kurikulum sekolah dengan dunia kerja nyata serta meningkatkan
kualitas lulusan atau alumni sekolah tersebut.
Saya
mengajak semua rekan – rekan guru yang ada di Indonesia untuk melakukan
strategi pembelajaran efektif kepada siswa dengan melakukan:
BEL
AKSI
Belajar
Efektif Lakukan (BEL)
A
= Aktif
K
= Kolaboratif
S
= Simpel
I = Interaktif
Untuk
itu saya mengajak kepada semua rekan-rekan guru se-Indonesia untuk dapat
melakukan aksi ini. Filosifisnya ketika BEL masuk pagi berbunyi itu saatnya
guru melakukan AKSI Yaitu :
1. AKTIF
Guru
harus
·
Aktif mengawasi moral dan etika siswa
didik disekolah.
·
Aktif dalam perkembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi terkini.
·
Aktif belajar mandiri untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.
·
Aktif mengembangkan metode belajar untuk
siswa didik
2. KOLABORATIF
Guru
harus melakukan kolaborasi dalam pembelajaran baik pembelajaran teori maupun
praktik, dan memaksimalkan penggunaan model – model pembelajaran seperti :
·
Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning).
Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Model ini bertujuan untuk
mengajarkan siswa pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut, serta
keterampilan untuk memecahkan masalah. Ciri-ciri dari model pembelajaran ini
yaitu menggunakan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari
siswa.
·
Model
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
Adalah model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama siswa
dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Model pembelajaran
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi dan
memecahkan masalah secara berkelompok.
·
Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning).
Adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai media dalam
proses kegiatan belajar. Model pembelajaran ini menekankan pada
aktivitas-aktivitas siswa dalam menghasilkan suatu produk dengan menerapkan
keterampilan yang mereka miliki.
·
Model
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching).
Adalah model pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan
situasi dunia nyata siswa. Model pembelajaran ini bertujuan agar siswa
dapat memahami materi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Model
Pembelajaran Inkuiri.
Adalah model pembelajaran yang berpusat pada
aktivitas siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif,
serta melatih keterampilan berkolaborasi. Model pembelajaran ini menuntut
siswa untuk melakukan observasi atau sebuah eksperimen untuk mendapatkan
informasi.
·
Model
Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Learning).
Adalah
suatu model pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep kepada
siswa, dimana guru akan mengawali pengajarannya dengan menyajikan data atau
contoh dan bukan contoh.
Hendaknya model-model pembelajaran tersebut
digunakan secara maksimal baik di pembelajaran teori maupun pembelajaran praktik.
Model pembelajaran dapat divariasikan di setiap pertemuan mata pelajaran
sehingga siswa tidak bosan dalam belajar. Model pembelajaran dapat disesuaikan
dengan karakter dan kebutuhan siswa.
3. SIMPEL
Guru harus memberikan
materi secara singkat, padat dan jelas. Setiap materi teori dalam pembelajaran
untuk siswa diupayakan oleh guru yang bersangkutan dibuat sesimpel dan
sesederhana mungkin sehingga siswa mudah untuk mencerna teori yang disampaikan.
Hal ini menuntut guru harus belajar dulu baru mengajari siswa, guru harus paham
dulu baru siswa paham, guru harus meringkas materi pembelajaran dulu baru
disampaikan dan diberi penjelasan dengan siswa. Jadi semuanya akan sesuai
dengan tujuan dan capaian pembelajaran.
4. INTERAKTIF
Guru harus membangun
interaksi pendekatan terhadap siswa, baik secara moral, etika, akhlak, sosial,
seni, agama, budaya dan kultural. Hal ini akan membangun interaksi positif
siswa terhadap guru, maka guru tersebut akan menjadi guru yang selalu dirindukan
kehadirannya oleh siswa dikelas.
Untuk
itu kepada rekan – rekan guru di seluruh Indonesia, saya mengajak melakukan
AKSI ( Aktif, Kolaboratif, Simpel, Interaktif ) dalam melakukan strategi
pembelajaran yang efektif maka dari itu guru harus memiliki persiapan baik
keterampilan interpersonal yang memungkinkan seseorang untuk berinteraksi
secara efektif dengan orang lain atau soft skill serta kemampuan teknis yang
spesifik dan terukur atau hard skill, sebelum masuk ke kelas berhadapan
langsung dengan peserta didik.
Baiklah
terima kasih kepada semua rekan - rekan guru seluruh Indonesia yang telah
membaca tulisan presentasi saya ini. Saya juga yakin bahwa rekan-rekan guru
memiliki potensi untuk dapat mengembangkan diri dan mari sama-sama belajar
untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang maju. Demikianlah presentasi yang
dapat saya sampaikan semoga dapat menambah wawasan dan pemahaman untuk guru –
guru di seluruh Indonesia. Untuk itu saya mengucapkan selamat hari guru
nasional. Semoga semua guru yang ada di Indonesia bisa memberikan sumbangsih
ide dan pemikiran bagaimana mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif lagi. Wabillahi
taufik wal hidayah. Wassalammualaikum warroh matullahi wa barokatuh.