iklan

Jumat, 11 Mei 2018

TABEL DATA PENGUJIAN


4.8  Tabel Data Pengujian
Tabel 4.8.1 Data pengujian dengan berat flywheel 10 kg

Waktu pengambilan Data rata - rata : Jam 16.47-19.01
No



Berat flywheel (kg)

Beban
(watt)
Kecepatan putaran rata-rata (rpm)
frequensi
 rata-rata
 generator                  (Hz)
Data
rata-rata ouput generator listrik
Data rata-rata  output Stabilizer voltage (Stavolt)
Data input motor listrik




10
M
F
G
V
V
A
V
1
15
2040
1763
1596
53,16
250
224
6.3
220
2
25
1910
1659
1571
52,53
248
224
6.3
220
3
40
1830
1622
1556
51,83
245
221
6.3
220
4
60
1806
1596
1540
51,3
244
220
6.3
220
5
75
1776
1563
1532
51
234
224
6.3
220
6
100
1762
1532
1498
49,93
232
220
6.3
220

4.9 Perhitungan Frekuensi rata-rata Generator
Setelah Pengambilan data maka dapat kita lakukan perhitungan untuk mengetahui frekuensi generator berdasarakan waktu dan pembebanan daya, dapat kita ambil contoh perhitungan dari salah satu data yang telah diambil dari flywheel 10 kg berdasarkan waktu pengoperasian, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : [2]
 f = p X n / 60
dimana : f = Frekuensi
 n = rpm
 p = kutub

Data  tabel 4.6.1 pada jam 16.47 – 19.01 untuk flywheel 10 kg, dengan daya 100 watt :
dik : n = 1498 rpm
 p = 2 (kutub generator)
      
dit : f ..?
jawab :

f = 2 X 1498 / 60
= 49,93 Hz

Minggu, 29 April 2018

BAB IV


4.2   Mendesain Flywheel
Setelah kita melakukan pemilihan pada generator yang akan kita gunakan maka kita akan melakukan perhitungan untuk mengetahui inersia dari generator yang mana hasil dari perhitungan inersia dari generator tersebut dapat digunakan untuk mendesain flywheel yang akan kita gunakan.
Jika diketahui daya generator sebesar 3000 watt diasumsikan sebagai energi kinetik (Ek) dan kecepatan putaran standar generator 1500 rpm maka dapat kita gunakan persamaan berikut untuk mengetahui inersia dari generator : [4]

Ek = ½ . I . (ɷ)2
Keterangan :
Ek = energi kinetik
I    = inersia
ɷ   = kecepatan sudut
n    = putaran generator (rpm)
π    = fi, 3,14
Maka kita cari dahulu kecepatan sudut (ɷ)2
ɷ = n . 2 . π / 60
   = 1500 . 2 . 3,14 / 60
   = 9420 / 60
   = 157 rad/s
Ek = ½ . I . (ɷ)2
3000 = ½ . I . 1572
3000 = ½ . I . 24649
3000 = I . 12324,5
       I = 3000 / 12324,5
       I = 0,24 Kg.m
Jadi inersia dari generator (I) adalah 0,24 Kg.m .

Setelah kita mengetahui inersia dari generator maka hal yang harus kita lakukan adalah menentukan jari – jari untuk flywheel yang akan kita gunakan, akan tetapi kita harus menetapkan dahulu berat dari flywheel yang akan kita gunakan disini penulis menetapkan untuk berat flywheel sebesar 10 kg untuk menentukan jari – jari flywheel dapat kita gunakan persamaan sebagai berikut : [4]

I = ½ . m . r2
Keterangan :
I = inersia
m = massa flywheel
r   = jari – jari flywheel

Sehingga :
0,24 = ½ . 10 . r2
0,24 = 5 . r2
      r2 = 0,24 / 5
      r2 = 0,048
      r  = √0,048
      r  = 0,21 m atau 21 cm
Jadi jari – jari untuk flywheel yang akan kita gunakan yaitu sebesar (r) adalah 21 cm.

Setelah kita ketahui untuk jari – jari flywheel (r = 21) maka kita akan menentukan ketebalan untuk flywheel adapun untuk massa jenis (ρ) bahan yang digunakan adalah pelat baja yaitu 7850 Kg/m3 dan berat flywheel yang telah kita tentukan sebesar 10 Kg maka untuk menentukan ketebalan dapat kita gunakan persamaan sebagai berikut : [4]
  
v = π . r2 . h
Keterangan :
v = volume flywheel
r  = jari – jari flywheel
h = tebal flywheel
m = massa / berat flywheel
ρ  = rho atau massa jenis bahan material yang digunakan untuk jenis baja
       7850 Kg/m3 

Maka kita harus menghitung dahulu volume dari flywheel yang direncanakan dengan menggunakan persamaan berikut : [4]

m = ρ . v
v  = m / ρ
v  = 10 / 7850
v  = 0,0012739 m3 atau 1273,9 cm3
Jadi volume flywheel yang direncanakan adalah 1273,9 cm3.
Setelah itu kita menentukan ketebalan flywheel yaitu : [4]

v = π . r2 . h
1273,9 = 3,14 . 212 . h
1273,9 = 3,14 . 441 . h
1273,9 = 1384,74 . h
         h = 1273,9 / 1384,74
         h = 0,919 cm
Jadi untuk ketebalan flywheel yang direncanakan (h) adalah 0,919 cm
Setelah kita melakukan perhitungan perencanaan diatas maka dapat kita tentukan dimensi dan ukuran dari flywheel yang akan digunakan yaitu dari bahan baja yang memiliki massa jenis (ρ) 7850 Kg/m3 dan jari – jari (r) 21 cm ketebalannya (h) 0,919 cm, sehingga berat atau massa dari flywheel sebesar 10 Kg.

4.3   Menghitung Jumlah Energi Kinetik Yang Tersimpan Pada Flywheel
Diketahui diameter pada rodagila atau flywheel (D) sebesar 42 cm atau jari – jari (r) = 21 cm, massa (m) flywheel 10 kg, kecepatan putar (n) flywheel 1750 rpm maka jumlah energi kinetik yang tersimpan pada flywheel dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : [4]

Ek = ½ . I . (ɷ)2

Keterangan :
Ek = energi kinetik
I    = inersia
ɷ   = kecepatan sudut
n    = putaran generator (rpm)
π    = fi, 3,14
r     = jari – jari
m   = massa / berat

Sebelum kita menghitung energi kinetik maka kita mencari perhitungan inersia dan kecepatan sudut terlebih dahulu : [4]

I = inersia
I = ½ . m . r 2
I = ½ . 10 . 0,212
I = ½ . 10 . 0,0441
I = 0,22 kg.m


ɷ = kecepatan sudut
ɷ = n . 2 . π / 60
ɷ = 1750 . 2 . 3,14 / 60
ɷ = 10990 / 60
ɷ = 183,16 rad/s

Ek = Energi kinetik
Ek = ½ . I . (ɷ) 2
Ek = ½ . 0,22 . (183,16)2
Ek = ½ . 0,22 . 33547,58
Ek = 3690 Joule

4.4   Menghitung Jumlah Energi mekanik Yang Akan Dimanfaatkan
Diketahui daya motor listrik 0,75 kw = 750 watt = 750 joule karena nilai tetapan 1 watt = 1 joule, daya motor ini kita anggap sebagai Energi potensial (Ep) dan Energi kinetik diketahui Ek = 3690 joule, maka Energi mekanik dapat kita hitung sebagai berikut : [5]

Em = Ep + Ek
Em = energi mekanik
Ep = energi potensial
Ek = energi kinetik
Sehingga :
Em = 750 joule + 3690 joule
Em = 4440 joule atau 4440 watt

Jadi Energi mekanik yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi Energi listrik sebesar 4440 watt dengan besaran energi tersebut maka kita dapat menggunakan generator 3 Kva atau 3000 watt sebagai alat pengubah Energi mekanik menjadi Energi listrik.