iklan

Selasa, 29 Oktober 2024

Strategi Pembelajaran Dengan Metode AKSI ( Aktif, Kolaboratif, Simpel, Interaktif )

 Oleh: Eko Martono, ST.,MT

BEL AKSI

Pada presentasi saya kali ini, saya akan berbagi praktik baik mengenai strategi pembelajaran yang saya sebut dengan "BEL AKSI”. Dua kata ini mengandung filsofi tersendiri. Kata “Bel” disini disimbolkan sebagai bentuk panggilan, himbauan atau ajakan kepada jiwa - jiwa pendidik atau guru untuk tergerak melakukan dan kata “AKSI” merupakan singkatan dari Aktif, Kolaboratif, Simpel, Interaktif .

Perkenalkan Nama saya Eko Martono, ST.,MT. Saya adalah guru Kejuruan Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 5 ( Lima) Kota Jambi. Saya akan mempresentasikan praktik baik yang telah didesiminasikan di sekolah kami. Berikut persentasi dari saya:

SMK NEGERI 5 KOTA JAMBI

SMK NEGERI 5 KOTA JAMBI terletak di pusat kota Jambi tepatnya di jalan Hj. Nurijah Aripien Manaf, Kelurahan Danau Teluk Kabupaten Muaro Jambi. Akses menuju lokasi sekolah bisa ditempuh melalui jalur darat dengan melewati jembatan penyeberangan sungai terpanjang di Sumatera yaitu Sungai Batanghari. SMK NEGERI 5 KOTA JAMBI memiliki empat bidang kompetensi kejuruan yaitu yang pertama jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran, yang kedua jurusan Desain Komunikasi Visual, yang ketiga jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga, yang keempat jurusan Teknik Sepeda Motor dengan jumlah keseluruhan siswa mencapai kurang lebih 500 siswa.


Latar Belakang Masalah

Perkembangan modernisasi di zaman serba teknologi menuntut dunia pendidikan untuk berbenah, terkhusus bagi guru – guru saat ini. Perkembangan pendidikan harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum pun berubah dari masa ke masa hingga saat ini kita menerapkan kurikulum merdeka. Berbagai usahapun dilakukan demi mewujudkan pendidikan yang maju. Dengan kondisi fasilitas dan anggaran yang terbatas dan tidak sama di setiap sekolah, tidak menjadikan kualitas lulusan menjadi rendah akan tetapi bagaimana usaha sekolah untuk dapat menghasilkan alumni lulusan sekolah yang mampu bersaing di dunia kerja dan mendapatkan porsi sesuai bidang pekerjaannya. 

Dengan adanya kurikulum merdeka, guru diberikan kebebasan untuk dapat merancang dan memberikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan metode ajar dan strateginya sendiri. Dengan menerapkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, guru berperan menjadi fasilitator dan motivator untuk dapat membimbing dan mengarahkan siswanya sesuai minat dan bakatnya. Guru harus dapat mengatur dan menguasai strategi pembelajaran. Lewat penguasaannya, maka akan memudahkan proses penyampaian materi kepada siswa sekaligus bisa mencapai tujuan dari kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Melalui perencanaan strategi yang tepat maka materi bisa disampaikan guru dan dipahami siswa dengan baik.

Pada proses kegiatan belajar mengajar, guru harus dapat mempersiapkan dan merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Dalam praktiknya, juga akan didapati berbagai macam strategi dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru diperkenankan memakai strategi manapun dan disesuaikan dengan karakter materi pelajaran maupun karakter siswa.

Selain itu, guru juga dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat atau guru mapel lain untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Kolaborasi antarguru akan menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang lebih baik dan mendukung siswa dengan berbagai kebutuhan belajar.

Dengan berbagi praktik baik ini, diharapkan guru dapat saling berbagi ilmu dan dapat menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.


Praktik Baik

Praktik baik ini sangat penting dilakukan dan diimpelementasikan sekaligus sebagai sarana saling berbagi pengetahuan mengenai strategi pembelajaran kepada sesama rekan guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif. Hal tersebut perlu direncanakan dan dipersiapkan untuk menghadapi siswa dengan berbagai kondisi belajar salah satunya misalnya kebosanan dalam belajar dan tuntutan kurikulum merdeka. Oleh karena itu, saat ini pendidik dituntut untuk mandiri dalam belajar, menguasai, dan memanfaatkan teknologi informasi terkini.

Dengan adanya kolaborasi dan berbagi praktik baik akan dapat meningkatkan pembelajaran siswa di sekolah. Guru akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman sehingga hasil pembelajaran siswa akan jauh lebih optimal.

Di dalam praktik baik ini guru mengambil peran sebagai rekanan bagi siswa dan siswa sebagai rekan kerja bagi guru. Guru berfungsi sebagai fasilitator dan instruktur. Guru berperan sebagai fasilitator maksudnya adalah dia memfasilitasi apa yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi masa depan. Guru sebagai instruktur maksudnya dia menginstruksikan apa saja langkah - langkah yang harus dilakukan dan  dikerjakan siswa, sehingga siswa mendapatkan gambaran dan simulasi tantangan yang akan dihadapi di masa depan secara nyata.


TANTANGAN

Segala sesuatu hal baru untuk kemajuan bersama tentu ada tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun hal tersebut jangan menyurutkan semangat guru – guru di Indonesia untuk memajukan pendidikan yang terkendala dengan minimnya biaya dan fasilitas pengajaran dan bahan ajar. Guru harus dapat mengembangkan diri dan ikut mencari solusi untuk ketercapaian pembelajaran terhadap peserta didik secara maksimal dengan sumber daya yang terbatas harus menghasilkan kualitas pendidikan yang tidak tertinggal dengan keadaan kondisi zaman saat ini.

Untuk menjawab tantangan tersebut tentu tidak bisa dilakukan sendiri, diperlukan kerjasama yang luas baik bersama kepala sekolah untuk dukungan program pengembangan pendidikan, seperti fasilitas pembelajaran teori maupun fasilitas pembelajaran praktik nyata serta program pemagangan siswa. Kerja sama dengan sesama rekan guru dapat dilakukan dengan saling berbagi pengalaman mengajar. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan teknik – teknik mengajar pribadi guru dan memaksimalkan pengajaran terhadap siswa yang memiliki karakter yang unik di setiap individu. Mendengarkan saran terbaik dari dunia kerja dan industri sebagai pengguna lulusan atau alumni sekolah tersebut. Hal ini berguna untuk menyelaraskan kurikulum sekolah dengan dunia kerja nyata serta meningkatkan kualitas lulusan atau alumni sekolah tersebut.

Saya mengajak semua rekan – rekan guru yang ada di Indonesia untuk melakukan strategi pembelajaran efektif kepada siswa dengan melakukan:


BEL AKSI

Belajar Efektif Lakukan (BEL)

A = Aktif

K = Kolaboratif

S = Simpel

I  = Interaktif

Untuk itu saya mengajak kepada semua rekan-rekan guru se-Indonesia untuk dapat melakukan aksi ini. Filosifisnya ketika BEL masuk pagi berbunyi itu saatnya guru melakukan AKSI Yaitu :


1.      AKTIF

Guru harus

·         Aktif mengawasi moral dan etika siswa didik disekolah.

·         Aktif dalam perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi terkini.

·         Aktif belajar mandiri untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

·         Aktif mengembangkan metode belajar untuk siswa didik

 

2.      KOLABORATIF

Guru harus melakukan kolaborasi dalam pembelajaran baik pembelajaran teori maupun praktik, dan memaksimalkan penggunaan model – model pembelajaran seperti :

·         Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning).

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Model ini bertujuan untuk mengajarkan siswa pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut, serta keterampilan untuk memecahkan masalah. Ciri-ciri dari model pembelajaran ini yaitu menggunakan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa.

·         Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).

Adalah model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama siswa dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Model pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi dan memecahkan masalah secara berkelompok.

·         Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning).

Adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media dalam proses kegiatan belajar. Model pembelajaran ini menekankan pada aktivitas-aktivitas siswa dalam menghasilkan suatu produk dengan menerapkan keterampilan yang mereka miliki.

·         Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching).

Adalah model pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Model pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat memahami materi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

·         Model Pembelajaran Inkuiri.

Adalah model pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta melatih keterampilan berkolaborasi. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk melakukan observasi atau sebuah eksperimen untuk mendapatkan informasi.

·         Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Learning).

Adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep kepada siswa, dimana guru akan mengawali pengajarannya dengan menyajikan data atau contoh dan bukan contoh.

Hendaknya model-model pembelajaran tersebut digunakan secara maksimal baik di pembelajaran teori maupun pembelajaran praktik. Model pembelajaran dapat divariasikan di setiap pertemuan mata pelajaran sehingga siswa tidak bosan dalam belajar. Model pembelajaran dapat disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan siswa.


3.      SIMPEL

Guru harus memberikan materi secara singkat, padat dan jelas. Setiap materi teori dalam pembelajaran untuk siswa diupayakan oleh guru yang bersangkutan dibuat sesimpel dan sesederhana mungkin sehingga siswa mudah untuk mencerna teori yang disampaikan. Hal ini menuntut guru harus belajar dulu baru mengajari siswa, guru harus paham dulu baru siswa paham, guru harus meringkas materi pembelajaran dulu baru disampaikan dan diberi penjelasan dengan siswa. Jadi semuanya akan sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajaran.

 

4.      INTERAKTIF

Guru harus membangun interaksi pendekatan terhadap siswa, baik secara moral, etika, akhlak, sosial, seni, agama, budaya dan kultural. Hal ini akan membangun interaksi positif siswa terhadap guru, maka guru tersebut akan menjadi guru yang selalu dirindukan kehadirannya oleh siswa dikelas.

 

Untuk itu kepada rekan – rekan guru di seluruh Indonesia, saya mengajak melakukan AKSI ( Aktif, Kolaboratif, Simpel, Interaktif ) dalam melakukan strategi pembelajaran yang efektif maka dari itu guru harus memiliki persiapan baik keterampilan interpersonal yang memungkinkan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain atau soft skill serta kemampuan teknis yang spesifik dan terukur atau hard skill, sebelum masuk ke kelas berhadapan langsung dengan peserta didik.

Baiklah terima kasih kepada semua rekan - rekan guru seluruh Indonesia yang telah membaca tulisan presentasi saya ini. Saya juga yakin bahwa rekan-rekan guru memiliki potensi untuk dapat mengembangkan diri dan mari sama-sama belajar untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang maju. Demikianlah presentasi yang dapat saya sampaikan semoga dapat menambah wawasan dan pemahaman untuk guru – guru di seluruh Indonesia. Untuk itu saya mengucapkan selamat hari guru nasional. Semoga semua guru yang ada di Indonesia bisa memberikan sumbangsih ide dan pemikiran bagaimana mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif lagi. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalammualaikum warroh matullahi wa barokatuh.

Rabu, 02 Oktober 2024

BEL AKSI

 

STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF DENGAN BEL AKSI


Oleh    : Eko Martono,ST.,MT.  

Guru Kejuruan Teknik Sepeda Motor

SMK Negeri 5 Kota Jambi


BEL AKSI

"BEL AKSI" Bel disini di simbolkan sebagai bentuk panggilan, himbauan atau ajakan kepada jiwa - jiwa pendidik atau guru untuk tergerak melakukan AKSI yaitu :

( Aktif, Kolaboratif, Simpel, Interaktif ).

Latar Belakang Masalah

Perkembangan modernisasi dijaman serba teknologi menuntut dunia pendidikan untuk berbenah terkhusus bagi guru – guru saat ini, menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan kondisi peserta didik yang dituntut dengan perubahan kurikulum, yaitu kurikulum merdeka.

Praktik Baik

Praktik baik ini sangat penting dilakukan, karena untuk menghadapi siswa dengan kondisi kebosanan dalam belajar dan tuntutan kurikulum merdeka saat ini. Didalam praktik baik ini guru mengambil peran sebagai rekanan bagi siswa, jadi siswa sebagai rekan kerja bagi guru, dengan fungsi sebagai fasilitator dan instruktur, disini guru sebagai fasilitator, dia memfasilitasi apa yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi masa depan, disini guru sebagai instruktur dia menginstruksikan apa saja langkah - langkah yang harus dilakukan dan  dikerjakan siswa.

TANTANGAN

Segala sesuatu hal baru untuk kemajuan bersama tentu ada tantangan dan rintangan yang harus dihadapi, hal tersebut jangan menjadikan surutnya semangat guru – guru di Indonesia untuk memajukan pendidikan yang terkendala dengan minimnya biaya dan fasilitas pengajaran dan bahan ajar. Guru harus mengembangkan diri dan ikut mencari solusi untuk ketercapaian pembelajaran terhadap peserta didik secara maksimal dengan sumber daya yang terbatas harus menghasilkan kualitas pendidikan yang tidak tertinggal dengan keadaan kondisi jaman saat ini.

Untuk menjawab tantangan tersebut tentu tidak bisa sendirian diperlukan kerjasama yang luas baik bersama kepala sekolah untuk dukungan program pengembangan pendidikan, sesama rekan guru saling berbagi pengalaman mengajar, mendengarkan saran terbaik dari dunia kerja dan industri sebagai pengguna lulusan atau alumni sekolah tersebut.

Saya mengajak semua rekan – rekan guru yang ada diindonesia, untuk melakukan strategi pembelajaran efektif kepada siswa dengan melakukan:

BEL AKSI

Belajar Efektif Lakukan (BEL)

A = Aktif

K = Kolaboratif

S = Simpel

I  = Interaktif

Untuk itu saya mengajak kepada semua rekan – rekan guru seIndonesia, filosifisnya ketika BEL masuk pagi berbunyi itu saatnya guru melakukan AKSI Yaitu :



 









Strategi pembelajaran efektif ini sangat diperlukan oleh semua guru disetiap mata pelajaran, terkhusus kepada adik - adik alumni mahasiswa yang ingin berkecimpung didunia pendidikan mungkin masih bingung apa yang akan dilakukan ketika memulai pekerjaan sebagai pendidik disetiap sekolah sesuai dengan bidang kompetensi masing - masing setiap lulusan, untuk itu perlu dipahami strategi pembelajaran efektif ini sehingga memudahkan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan terimakasih kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca tulisan singkat saya ini. 

Untuk mendownload materi silahkan klik Link berikut ini: https://drive.google.com/drive/folders/1zXvSk2BY1DFmiu5QaSbqcjaD5xJC8y2E?usp=sharing